You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Sidodadi
Desa Sidodadi

Kec. Pekalongan, Kab. Lampung Timur, Provinsi Lampung

Selametan desa "suran" ke 93 Pekon Podomoro.

Administrator 23 September 2020 Dibaca 178 Kali

Pada hari sabtu, 12 september 2020 Pekon Podomoro mengadakan Selametan Desa “Suran” yang ke 93.
Adapun tujuan diadakan Selametan Desa “Suran” adalah :
1. Sebagai sarana silaturahmi warga Pekon Podomoro atau dengan warga dari luar Pekon Podomoro;
2. Menjaga tradisi atau budaya warisan leluhur, sesepuh dan pini sepuh;
3. Menjaga kerukunan antar agama; serta
4. Agar warga Pekon Podomoro senantiasa diberikan keselamatan, dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Selametan Desa dilaksanakan setiap  bulan Suro, biasanya dilaksanakan dua hari pada hari sabtu dan minggu. Pada malam sabtu ada pelaksanaan pengajian dan ziarah kubur di makam sesepuh Pekon Podomoro atau yang sering disebut masyarakat sebagai “Kepunden”. Pada hari sabtu, ba’da dzuhur ada  acara riuangan.  Riungan dihadiri oleh warga Pekon Podomoro yang membawa makanan dari hasil panen mereka dan ada juga kenduri yang telah disiapkan desa yang dimasak bersama-sama warga desa. 
Pada malam harinya yaitu malam minggu sebagai malam puncak dari acara Selametan Desa dilanjutkan dengan pargelaran wayang semalam suntuk. Adapun lakon cerita wayang merupakan sesuai permintaan dari warga pekon. 
Pada acara ini, seluruh warga Pekon Podomoro maupun tamu undangan dipersilahkan untuk makan bersama dengan hidangan yang telah disediakan, itu merupakan wujud rasa syukur Kepada Tuhan atas limpahan rahmat kepada Pekon Podomoro, dan rasa syukur warga atas hasil panen padi yang tiap tahun selalu bias dirasakan oleh seluruh warga.
Pada acara Suran ini selalu diundang dan diberikan apresiasi kepada orang-orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Pekon Podomoro atau mantan Kepala Pekon Podomoro terdahulu. Adapun apresiasi yang diberikan biasanya berupa baju batik sebagai lambang budaya Indonesia.
Selain mengundang warga Pekon Podomoro dalam perayaan Suran, kami juga mengundang tamu dari luar pekon, seperti pekon tetangga, polsek, danrem, bapak camat dan bapak bupati Pringsewu.

Namun, karena Suran tahun ini masih dalam masa pandemic covid 2020, pelaksanaan suran pun sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini pelaksanaan Suran hanya berupa riuangan pada siang hari dengan pergelaran wayang kecil-kecilan sebagai symbol mengbulkan doa untuk riuangan. Wayang yang digelarpun hanya beberapa saja, seperti semar, gareng, pitruk dan gunungan. Tapi hal tersebut tak mengurangi rasa syukur dan kebahagian warga pekon sebagai wujud Selametan Desa “Suran” yang ke 93.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image